Sebuah minimarket di Nganjuk, Jawa Timur, baru-baru ini viral setelah diberitakan mengalami kerugian hingga Rp 4 juta akibat serbuan yang dilakukan oleh komunitas Cuisiner Bikers (CB). Namun, manajemen minimarket tersebut langsung membantah tudingan tersebut, menyebutkan bahwa informasi yang beredar tidak sepenuhnya akurat.
Peristiwa ini bermula ketika sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anggota komunitas CB mendatangi minimarket tersebut beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sekelompok orang masuk ke dalam toko, berbelanja dalam jumlah besar, dan menyebabkan antrean panjang di kasir. Hal ini memicu spekulasi bahwa pihak minimarket mengalami kerugian yang cukup besar.
Namun, pihak manajemen minimarket segera memberikan klarifikasi. Mereka menjelaskan bahwa meskipun ada banyak pembelian yang dilakukan, namun tidak ada kerugian sebesar yang diberitakan. “Kami membantah bahwa kami mengalami kerugian hingga Rp 4 juta. Semua transaksi berjalan normal dan sesuai prosedur,” ujar salah seorang perwakilan manajemen minimarket.
Pihak minimarket juga menambahkan bahwa sebagian besar barang yang dibeli oleh komunitas CB adalah barang-barang yang sudah menjadi bagian dari promosi dan diskon yang berlaku saat itu, sehingga tidak menimbulkan kerugian seperti yang diberitakan.
Meskipun demikian, kejadian ini menambah perhatian terhadap fenomena komunitas yang melakukan kegiatan serupa di berbagai daerah, yang kerap menciptakan keramaian di lokasi-lokasi publik. Minimarket dan pusat perbelanjaan kini semakin berhati-hati dalam menghadapi aksi-aksi serbuan komunitas yang dapat mengganggu kenyamanan belanja pelanggan lainnya.
Ke depannya, pihak minimarket berharap kejadian serupa tidak menimbulkan persepsi negatif yang tidak berdasar dan akan lebih transparan dalam mengelola informasi yang berkaitan dengan operasional toko.