Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bengkulu Tahun 2026 di Ruang Hidayah 1, Kantor Wali Kota Bengkulu. Senin, 10 Maret 2025. Foto/Dok: Ist-MC
NEINEWS, Bengkulu — Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan pentingnya Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) sebagai ruang nyata untuk menyerap aspirasi masyarakat. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bengkulu Tahun 2026 di Ruang Hidayah 1, Kantor Wali Kota Bengkulu, Senin (10/3/2025).
Helmi mengapresiasi pelaksanaan Musrenbang yang sudah berjalan baik, khususnya karena mengusung sistem bottom-up, yakni menjaring usulan langsung dari warga untuk menjadi dasar rencana pembangunan ke depan, baik fisik maupun nonfisik.
“Dari masyarakat, RT, hingga tingkat atas bisa bersuara lewat Musrenbang. Tinggal bagaimana kita konsisten dengan aspirasi itu, jangan hanya didengar lalu dilupakan,” tegas Helmi Hasan.
Anggaran Harus Efisien dan Tepat Sasaran
Dalam kesempatan itu, Helmi juga mengingatkan bahwa prinsip efisiensi anggaran yang disampaikan Presiden RI harus jadi perhatian serius. Baginya, efisiensi bukan berarti mengurangi anggaran, melainkan menghapus pemborosan agar dana benar-benar kembali untuk rakyat.
“Pak Presiden bilang efisiensi anggaran itu bukan sekadar mengurangi uang, tapi membuang yang tidak perlu supaya uangnya benar-benar dipakai untuk kepentingan rakyat,” tegas Helmi.
Helmi berharap, setiap Musrenbang di kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu dapat memprioritaskan program berdasarkan kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar proyek rutin tanpa manfaat langsung.
Sinkron Visi-Misi, Fokus pada Program Prioritas Rakyat
Kehadiran Gubernur Helmi disambut hangat Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, yang juga menegaskan bahwa Musrenbang menjadi landasan penyusunan anggaran tahun 2026 yang selaras dengan visi-misi daerah.
“Musrenbang ini mendukung program prioritas, seperti jalan mulus, dukungan UMKM, daya saing, menurunkan kemiskinan, menaikkan IPM, dan menekan pengangguran,” jelas Dedy.
Dedy menambahkan, setiap rencana pembangunan harus sesuai kebutuhan masyarakat, hasil aspirasi dari RT, RW, kelurahan, kecamatan, hingga kota.
“Kita membangun berdasarkan suara masyarakat, itulah dasar pembangunan ke depan,” pungkas Dedy.
Musrenbang, Ruang Rakyat Bicara dan Pemerintah Bertindak
Pesan Gubernur Helmi jelas, Musrenbang bukan hanya agenda seremonial, tetapi forum serius untuk mendengar, menindaklanjuti, dan melaksanakan kebutuhan rakyat.
“Kita ingin Musrenbang ini benar-benar jadi ruang rakyat bicara, dan tugas pemerintah adalah mendengar lalu bertindak,” pungkas Helmi Hasan. [MC]
Editor: Alfridho Ade Permana