Bengkulu, Neinews.Org –Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mencatat 88.331 orang jumlah petani berdasarkan data e-RDKK pada Mei hingga Juli 2024.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Destriana di Kota Bengkulu, mengatakan bahwa sebelumnya pada Januari hingga April 2024 terdapat jumlah petani di Bengkulu sebanyak 86.065 petani.
“Untuk update (perbarui) e-RDKK ada penambahan petani sebanyak 2.266 orang, dan akan ada juga penambahan jumlah pupuk juga,” tutur Destriana.
Berdasarkandata yang diterima meningkatnya jumlah petani, sehingga jumlah alokasi pupuk subsidi juga akan mengalami kenaikan seperti jenis urea yang sebelumnya berkisar 29.128 ton menjadi 29.951 ton atau mengalami penambahan sebanyak 822,5 ton.
Selanjutnya untuk pupuk NPK yang sebelumnya sebanyak berkisar 59.717 ton menjadi 61.099 ton atau ada penambahan yakni 1.381 ton.
“Untuk NPK formula khusus tidak ada penambahan, tetap di angka 10.800 kilogram atau 10 ton. Untuk updating RDKK ini dalam setahun itu dilakukan per empat bulan sekali. Jadi misalnya ada petani yang tidak menebus atau yang terlewat, yang belum terinput itu bisa ditambah atau di perbaiki di data RDKK ini,”ujar Destriana.
Dalam hal ini Destriana mengungkapkan bahwa dengan adanya penambahan petani serta alokasi pupuk subsidi tersebut maka terdapat penambahan luas rencana areal tanam pertanian.
“Dengan bertambahnya petani dan pupuk subsidi, maka akan ada juga penambahan areal tanam lertamian. Semula rencana areal tanam seluas 175.956 hektare menjadi 180.528 hektare atau mengalami peningkatan sekitar 4.572 hektare areal tanam,” tutur Destriana.
Dapat diketahui sebelumnya Dinas TPHP Provinsi Bengkulu telah melakukan perluasan areal tanam pangan selama 2024 yakni sebesar 15.842 hektare guna dalam meningkatkan hasil produksi pangan.
Terdapat sebanyak 15.842 hektare lahan yang terdiri dari 8.407 hektare dengan program pompanisasi 7.435 hektare melalui penanaman di lahan kering atau padi gogo.
Sementara untuk program tersebut juga akan dilakukan dengan pengoptimalisasi lahan mati atau lahan tidak produktif yang ada di Provinsi Bengkulu saat ini.
Pengoptimalan tersebut yakni dengan perbaikan pada sistem pompanisasi atau pompa air, yang saat ini dibutuhkan bagi lahan yang sedang mengalami kekurangan sumber air bagi nelayan di Bengkulu.
Sumber : antaranews.com