Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi. Foto/Dok: Ist-MC
NEINEWS, Bengkulu — Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, didampingi Wakil Wali Kota Ronny PL Tobing, Sekda Arif Gunadi, serta jajaran pejabat Pemerintah Kota Bengkulu, menghadiri kegiatan Pesona Ramadhan yang digelar Ikatan Mahasiswa Kartu Indonesia Pintar (IMAKIP) Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) Bengkulu, di halaman Masjid Agung At-Taqwa, Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu, Minggu (16/3/2025).
Dalam kesempatan itu, Dedy Wahyudi menekankan bahwa Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen terbaik untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, kepedulian, dan semangat membangun masa depan.
“Ramadan ini bukan hanya untuk menahan lapar dan haus, tapi ini bulan penuh berkah untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, nilai keislaman sejak dini,” kata Dedy di hadapan mahasiswa dan anak-anak panti asuhan yang hadir.
Dedy juga menyemangati para mahasiswa dan anak-anak panti asuhan, agar memiliki cita-cita besar dan harapan tinggi untuk masa depan mereka.
“Tanamkan pada diri kalian bahwa kalian akan menjadi orang sukses, menjadi pemimpin, menjadi orang hebat. Kalau cita-cita sudah kalian tanamkan sejak dini, insyaAllah itu akan terwujud. Jangan pernah takut bermimpi besar,” pesan Dedy penuh motivasi.
Acara Pesona Ramadan ini diisi dengan berbagai kegiatan positif, mulai dari bersholawat bersama, penyerahan santunan untuk anak-anak panti asuhan, hingga buka puasa bersama.
Santunan diberikan kepada anak-anak Panti Asuhan Swasta Mandiri dan Panti Asuhan Kasih Sayang, sebagai wujud nyata kepedulian mahasiswa UINFAS melalui IMAKIP bersama Pemerintah Kota Bengkulu.
“Ini bentuk kepedulian kita bersama. Ramadan adalah waktu terbaik untuk berbagi, dan lewat kegiatan seperti ini, semoga adik-adik kita di panti asuhan bisa merasakan kebahagiaan dan harapan baru,” tambah Dedy.
Sementara itu, para mahasiswa yang hadir juga tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Mereka berharap acara seperti Pesona Ramadan dapat terus dilaksanakan setiap tahun, agar menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan buka puasa bersama, yang penuh kehangatan dan keakraban. (MC)
Editor: Alfridho Ade Permana
