Keroyok Polisi PSHT Jember Dibekukan 13 Pelaku Diantaranya Dibekuk

Penetapan tersangka anggota PSHT yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota Polri di Jember.
Penetapan tersangka anggota PSHT yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota Polri di Jember.

Bengkulu, Neinews.Org – Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Jember diringkus oleh Polda Jawa Timur dan Pengurus Pusat PSHT buntut belasan hingga puluhan pesilatnya terlibat pengeroyokan anggota Polsek Kaliwates pada Selasa 23 Juli 2024 lalu.

Terdapat belasan kasus pesilat dari perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jember, Jawa Timur, yang ditangkap dengan penetapan 13 orang tersangka.  Tak hanya itu, PSHT Cabang Jember juga telah dibekukan kegiatannya oleh pengurus pusat PSHT.  “Saya ketua cabang menginstruksikan kepada semua ketua ranting dan warga SH Terate yang ada di Jember sambil menunggu proses hukum semua kegiatan organisasi ditiadakan,” tutur Ketua PSHT Cabang Jember Jono Wasinuddin.

Terkait hal itu Jono mengungkapkan bahwa, atas kejadian insiden pengeroyokan itu dirinya minta maaf kepada keluarga korban serta masyarakat.

Dengan adanya kejadian itu Jono berharap menjadi pembelajaran penting bagi PSHT dan masyarakat pada umumnya.  “Ini pembelajaran kita semua dan ini bentuk sinergi kita pada pemerintah. Ajaran SH Terate memang ajaran berbudi luhur bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jalinan persaudaraan,” ungkap Jono.

Setelah dilakukannya penyelidikan serta pemeriksaan terhadap barang bukti, polisi telah menetapkan sebanyak 13 orang  tersangka. Diketahui para tersangka itu adalah pendekar dari PSHT Cabang Jember yang ikut terlibat dalam pengeroyokan terhadap Aipda Parmanto Indrajaya.  Diketahui pengeroyokan dilakukan saat korban mengawal lalu lintas yang ada di Jalan Hayam Wuruk Jember. “Ini adalah sanksi tegas terhadap perguruan silat yang tidak menjaga ketertiban dan tidak mengindahkan aturan hukum yang berlaku,” ungkapnya.

Terkait hal itu Bayu juga menjelaskan, para tersangka mengaku melakukan pemukulan terhadap korban secara spontan tanpa ada unsur kesengajaan. Tersangka yang sedang konvoi saat itu menduga ada anggota PSHT diamankan oleh polisi. Hal itulah yang memicu anggota PSHT lainnya serta melampiaskan sasaran ke anggota polisi.  Tak hanya itu, Bayu juga menegungkapkan bahwa, pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap seluruh organisasi bela diri di Jember agar kejadian serupa tidak terulang lagi. “Kami lakukan pembinaan dan komunikasi berkaitan dengan kegiatan-kegiatan meraka,” ungkap Bayu.

Sumber : kompas.com