Rupiah Anjlok Mendekati Rp16.000/US$

Hingga Jumat sore (26 Januari), nilai tukar rupiah berada di Rp 15.825 per dolar AS. Nilai ini naik 1 poin atau 0,01 persen dari sebelumnya. Disisi lain, nilai tukar rupiah berada di Rp15.829 per dolar AS menurut kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).

Saat ini semua mata uang di Asia mengalami berbagai perubahan. Peso Filipina naik 0,39%, dolar Hong Kong naik 0,04% dan Baht Thailand naik 0,34%.

Berbeda dengan ketiga mata uang tersebut, negara-negara berikut mengalami penurunan, seperti Yen Jepang turun 0,09%, Won Korea Selatan turun 0,02%, Yuan China turun 0,07%, dan dolar Singapura turun 0,06%.

Tak hanya di wilayah Asia, sebagian besar mata uang negara-negara maju juga berada di zona merah, diantaranya Franc Swiss turun 0,16%, Euro Eropa turun 0,07% dan Poundsterling Inggris turun 0,03%.

Tapi zona merah ini tidak berlaku di Australia dan Kanada yang masing-masing nilai tukar naik 0,01% untuk dolar Australia dan naik 0,05% untuk dolar Kanada.

Menurut Lukman Leong, analis pasar, upaya intervensi Bank Indonesia (BI) untuk menjaga rupiah dari hampir tembus level psikologis Rp16 ribu per dolar AS menyebabkan rupiah ditutup hampir stagnan.