Bimtek Pendataan Perkebunan Sawit di Bengkulu Selatan Agar Lebih Akurat

Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi SE MM, saat sambutan pembukaan bimtek kepada petugas pendataan perkebunan sawit di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan, ( Kamis 27/6/2024),
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi SE MM, saat sambutan pembukaan bimtek kepada petugas pendataan perkebunan sawit di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan, ( Kamis 27/6/2024),

Bengkulu, Neinews.Org –   Gusnan Mulyadi SE MM selaku Bupati Bengkulu Selatan minta kepada Tenaga Pendamping Pertanian yang akan melakukan pendataan perkebunan sawit agar  pendataan dengan akurat.

Gusnan Mulyadi mengatakan  ketika hadir pembukaan bimbingan teknis dalam  kegiatan Training Of Trainer (TOT) Informasi Geospasial Tematik mengenai Pendataan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Kabupaten Bengkulu Selatan pada Tahun 2024 yang akan dilaksanakan di Aula Pertemuan Hotel Marina II Kamis 27 Juni 2024.

” Saya tegaskan kepada petugas yang akan terjun kelapangan melakukan pendataan ini harus secara akurat, gunakan teknologi untuk mendukung pekerjaan pendataan ini, kalau bisa gunakan drone untuk pemetaan lewat udara sehingga koordinat-koordinatnya jelas dan didapat foto-foto yang jelas” ujar Gusnan Mulyadi.

Bimbingan teknis yang di ikuti 21 orang Tenaga Pendamping Pertanian yang sebelumnya telah melalui proses rekrutmen dari Dinas pertanian sebagai Tenaga Pendamping Pertanian Pendataan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2024.

“Kegiatan bimtek ini bertujuan dalam rangka memberikan pembekalan serta wawasan bagi tenaga pendamping pertanian yang akan diterjunkan langsung ke masyarakat untuk mendata lahan-lahan pertanian perkebunan kelapa sawit yang ada  di Kabupaten Bengkulu Selatan,” ujar Gusnan.

Dengan adanya pelatihan ini nanti Petugas pendataan perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dapat memahami mengenai mekanisme pendataan sehingga diharapkan seluruh perkebunan kelapa sawit di wilayah Bengkulu Selatan terdata secara baik.

“Kegiatan tersebut dilakukan guna mendorong adanya peningkatan Program Replanting atau perawatan tanaman sawit yang sudah berumur supata dapat kembali produktif,” ujar Gusnan.

Sumber : rri.co.id