Neinews.org – BKKBN sedang mengembangkan program pemberdayaan ekonomi keluarga yang berfokus pada keluarga-keluarga peserta kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).
Pada pertemuan di hari Rabu 21 Februari 2024, Uwanfrid SH, Ketua Tim Kerja K2PS yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng menyampaikan harapannya, melalui program ini keluarga-keluarga peserta kelompok UPPKA dapat menjadi penggerak, motivator, dan influencer bagi keluarga lainnya guna meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga.
Uwanfrid juga berharap keluarga akseptor KB dan stunting dapat mengajak keluarga yang belum melakukan KB untuk menjadi akseptor KB. Bagi akseptor KB yang bukan MKJP, diharapkan dapat beralih menjadi akseptor KB MKJP yang akan membantu mencegah ataupun menurunkan angka stunting.
Hal ini sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting yang menetapkan BKKBN akan menerima tanggung jawab baru sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Angka Stunting di Indonesia.
Tindak lanjut dari tugas baru tersebut akan berpengaruh pada perjalanan program Bangga Kencana, terutama untuk kelompok UPPKA.
Sebagai tambahan, berdasarkan keterangan dari Paridah selaku Ketua UPPKA Hayak Bamara Desa Luwe Hilir, Kecamatan Lahei Barat, kelompok UPPKA bergerak dalam bidang jasa, kuliner, dan kerajinan.
Untuk usaha kuliner, mereka memproduksi makanan seperti Pentol Lauk Patin, Sambal Lengkong Saluang, Sambal Goreng Kalurang, Otak-Otak Lauk Baung, Ulin-Ulin Jawaw, Stick Tabung, Karupuk Basah Lauk Jaliket, Stick Uhat Pinang, dan Stick Kustela Muda.