TPID Bengkulu Kendalikan Kerja Sama Optimalkan Inflasi Masuk Rentang Target Nasional

TPID mengoptimalkan kerja sama antar daerah dan menggelar pasar murah terintegrasi untuk mengendalikan inflasi Bengkulu.
TPID mengoptimalkan kerja sama antar daerah dan menggelar pasar murah terintegrasi untuk mengendalikan inflasi Bengkulu.

Bengkulu, Neinews.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu melakukan optimalisasi kerja sama antar daerah mengenai penyediaan komoditas pokok guna menekan inflasi agar masuk dalam rentang target nasional.

“Kami juga menekankan pentingnya TPID kabupaten-kota untuk menjalin kerja sama dengan daerah dari provinsi tetangga. Sebagai contoh, TPID Kabupaten Mukomuko telah bekerja sama dalam hal penyediaan pasokan sembako dengan daerah di Sumatera Barat,” ujar Kepala Biro Ekonomi Provinsi Hafni Khaidir.

Dalam hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu Foritha Ramadhani mengungkapkan bahwa kebijakan serta pelaksanaan pasar murah telah dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Bengkulu juga terus menjalin kerja sama dengan daerah-daerah sentra penghasil komoditas pokok.

Semua itu dilakukan guna memenuhi komoditas pokok provinsi berjuluk Bumi Rafflesia tersebut mesti membangun kerja sama dengan sejumlah daerah penghasil beras, bawang merah, cabaiserta produk bahan pangan lainnya.

Seperti TPID juga akan mengoptimalkan kerja sama dengan Brebes untuk memastikan ketersediaan dan kecukupan bawang merah yang ada di pasar tradisional Bengkulu.

Terkait hal itu TPID Provinsi Bengkulu terus memastikan proses dan jalur distribusi bawang merah sampai ke Bengkulu tidak mengalami gangguan yang menyebabkan biaya distribusi meningkat.

Upaya peningkatan kerja sama antar kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu juga terus dilakukan dalam membangun klaster komoditas pokok saling menyediakan serta menjaga distribusi tetap lancar.

Hal serupa disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri yang menyatakan pemerintah daerah terus fokus menjaga angka inflasi tidak mengalami kenaikan yang bisa membebani masyarakat.

Berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, seperti kerja sama antar daerah mengenai penyediaan komoditas pokok, maupun program pasar sembako murah terintegrasi. Isnan mengharapkan hal itulah yang dapat menurunkan angka inflasi daerah.

Asisten II Setda Bengkulu Bidang Perekonomian dan Pembangunan Raden Ahmad Denny juga menyampaikan bahwa “Dalam rangka mencegah inflasi kebutuhan pokok khususnya di Kota Bengkulu, kami akan meluncurkan pasar murah yang akan digelar di beberapa lokasi,”

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa inflasi Bengkulu pada Juni 2024 memang melambat 0,04 persen (mtm), atau menunjukkan tren deflasi. Namun, kalau melihat angka tahunan, inflasi Bengkulu sudah melewati target nasional yang mematok inflasi pada 2,5 plus minus 1 persen (yoy).

Sementara Bengkulu mengalami inflasi pada Juni 2024 berada pada level 3,64 persen (yoy). Kelompok makanan, minuman, serta tembakau dicatat memberikan andil inflasi sebesar 2,38 persen dengan komunitas penyumbang inflasi pada kelompok tersebut yakni cabai merah serta beras.

“Harapan kami, mulai 1 Agustus nanti, angka inflasi Bengkulu dapat menurun. Kami juga mencatat bahwa harga beberapa sembako penyumbang inflasi tinggi, seperti bawang dan cabai, sudah mulai normal kembali dalam beberapa hari terakhir,” ungkap Sekda Isnan.

 

Sumber : antaranews.com