Neinews.org – Penjabat Walikota Bengkulu, Arif Gunadi, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) tentang pengendalian inflasi tahun 2024 bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui zoom meeting dari ruang monitoring center dinas kominfo Kota Bengkulu pada Senin (25/3/24).
Rakor dipimpin oleh Inspektur Jenderal Kemendagri, Drs. Tomsi Tohir. Tomsi menjelaskan bahwa dari 214 pemerintah daerah (pemda) yang belum melakukan upaya konkret dalam pengendalian inflasi, tiga di antaranya berada di Provinsi Bengkulu.
Di rakor tersebut, Pj walikota didampingi oleh Asisten II Sehmi dan staf ahli walikota Rosminiarty, serta beberapa pejabat dari instansi terkait, termasuk Kepala Bappeda Medy Febriansyah, Kadis Perindag Bujang HR, Inspektorat Ifsyanusi, dan perwakilan dari dinas sosial Kota Bengkulu.
Selain itu, data menunjukkan bahwa pada minggu ketiga Maret 2023 terjadi kenaikan harga di beberapa kabupaten/kota untuk beberapa komoditas, seperti telur ayam ras, beras, daging ayam ras, minyak goreng, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, gula pasir, bawang merah, dan daging sapi.
Pihak Kemendagri juga menyampaikan tinjauan inflasi dan indeks harga, dengan komoditas seperti cabai, beras, dan daging sapi menjadi penyumbang terbesar kenaikan IPH di Sumatera, termasuk Bengkulu.
Upaya-upaya konkret tersebut meliputi operasi pasar murah, sidak ke pasar dan distributor, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi, gerakan menanam, merealisasikan BTT, dan dukungan transportasi dari APBD.
Kota Bengkulu mendapat apresiasi karena telah melakukan 4-5 dari 6 upaya konkret tersebut. Tomsi juga mengingatkan untuk melaksanakan operasi pasar murah selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Sumber:MediaCenterBengkulu
Mc:Juita