Bengkulu, Neinews.Org – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebesar 0,04 persen pada Provinsi menyusul sejumlah komoditas pokok mengalami tren penurunan harga pada Juni 2024.
“Ini untuk pertama kalinya pada 2024 Provinsi Bengkulu mengalami deflasi. Ada sejumlah komoditas yang biasanya menyebabkan inflasi, menunjukkan tren penurunan harga,” ujar Win Rizal
Deflasi Juni 2024 lebih dalam dibandingkan situasi di bulan-bulan sebelumnya pada 2024, Provinsi Bengkulu atau sering disebut sebagai Bumi Raflesia tersebut selalu mengalami inflasi. Pada Januari, Provinsi Bengkulu mengalami inflasi bulanan sebesar 0,15 persen, Februari 0,79 persen, Maret 0,22 persen, April 0,13 persen serta Mei 2024 sebesar 0,30 persen (mtm).
Adapun komoditas pokok yang terus menjadi penyumbang inflasi di 2024 yaitu beras pada Bulan Juni yang menunjukkan tren penurunan harga dikarenakan stok beras yang ada di pasaran cukup berlimpah dalam memenuhi permintaan masyarakat.
“Panen raya yang berlangsung menyebabkan harga beras mengalami penurunan,” ujar Win Rizal.
Komoditas penting lainnya yaitu bawang merah juga dicatat mengalami penurunan harga dikarenakan pasokan dari sentra produksi yanga ada di Pulau Jawa mulai stabil.
“Ongkos angkutan udara (yang menjadi penyebab inflasi) juga kembali normal setelah kenaikan pada April-Mei 2024 ,” Ujar Rizal.
Inflasi pada Provinsi Bengkulu di tahun 2024 merupakan kali pertama menurut Win Rizal yakni masih berada di rentang target inflasi nasional yang mana plus minus 2,5 persen.
“Inflasi pada Juni 2024 (ytd) sebesar 1,56 persen, atau bulanannya (mtm) mengalami deflasi 0,04 persen,” ujar Rizal.
Sumber : antaranews.com