Dunia  

Dinamika Pengungsi Rohingnya Di Indonesia

Indonesia kembali lagi mendapatkan kedatangan pengungsi Rohingnya di Aceh, banyak aksi penolakan yang diberikan Masyarakat Aceh ramai beredar di sosial mendapatkan banyak sorotan di masyarakat Indonesia. Pengungsi Rohingnya bukan hal baru lagi untuk Masyarakat Indonesia khususnya daerah Aceh, pergolakan mengenai pengungsi ini sudah terjadi sejak lama dan semakin memburuk setiap waktu. Perbedaan sikap dan pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh Masyarakat Rohingnya menjadi salah satu poin yang membuat masyaakat Aceh tidak mau menerima lagi.

Rahmat karpolo kepala desa mengatakan pengalaman dari pengungsi rohingnya sebelumnya kurang tertib dan sikap yang kurang baik serta banyak yang melarikan diri dari camp pengungsian yang telah disediakan, sehingga Masyarakat sekitar khawatir dengan hal-hal yang berpotensi buruk kedepanya.

Sekertaris daerah kabupaten aceh utara A Murthala juga mengatakan bahwa Upaya yang dilakukan untuk meyakinkan Masyarakat aceh untuk menerima pengungsi sudah sangat sulit dikarenakan warga aceh bersikukuh untuk tidak menerima pengungsi kembali.

Terdampar di Pantai Blang Raya, Kabupaten Pidie Aceh.  Total pengungsi sebanyak 721 orang, pada gelombang I tanggal 26 desember 2022 sebanyak 174 pengungsi, dan ada 3 gelombang yang datang. Gelombang  I sebanyak 196 pengungsi pada tanggal 14 november, pada tanggal 15 november gelombang ke 2 sebanyak 147 pengungsi, gelombang ke 3 yaitu 19 november sebanyak 241 pengungsi. Selain di Pidie, pengungsi rrohingya juga terdampar di beberapa daerah Aceh seperti Desa pulau pinang kebupaten Bireuen dan Kecamatan muara batu kabupaten aceh utara.

Pengungsi Rohingya yang terus berdatangan membuat kekhawtiran bukan saja dikalangan masyarakat tetapi juga aparat pemerintahan setempat. Salah satu pejabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dalam wawancaranya mengatakan bahwa pengungsi terus berdatangan seperti datang bertubi-tubi dan seperti di scenario kedatangan nya.

Bantuan-bantuan yang diberikan oleh Masyarakat Aceh pun tidak diterima dengan baik, ada beberapa sembako yang di buang di laut oleh pengungsi. Hal-hal tersebut yang membuat Masyarakat tambah yakin untuk tidak menerima pengungsi Rohingnya kembali.