Neinews.org – Keterbatasan fisik tidak membatasi seseorang untuk menyebarkan kebaikan. Begitu juga yang dilakukan oleh Ahmad Sabiqul Umam, seorang disabilitas yang tinggal di Salatiga.
Ia menggunakan tangannya sebagai tumpuan untuk melangkah karena kakinya yang lemah sehingga ia tidak dapat berjalan normal.
Meskipun demikian, ia tetap bersemangat untuk mengajar anak-anak mengaji di Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Hidayatul Al Quran miliknya di Kelurahan Mangungsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Ahmad Sabiqul Umam, guru ngaji penyandang disabilitas di Salatiga. (Foto: Tribun Jateng)
Saat awal-awal mengajar mengaji pada tahun 2000-an, Sabiq mengaku sempat merasa minder.
“Karena kondisi saya yang begini, saya takut tidak diterima oleh anak-anak. Tapi ternyata mereka bisa menerima saya, karena saya mengajar dengan cara yang mereka inginkan sehingga mereka bisa merasa enjoy,” ungkap Sabiq.
“Ini juga karena didikan orang tua saya yang memerlakukan saya selayaknya orang normal,” tambahnya.
Untuk itu, ia akhirnya membuka TPA di belakang rumahnya dengan murid mencapai 100 anak. Mulai pukul 15.30 hingga 17.00 WIB, anak-anak akan belajar hafalan dan baca tulis Al Quran serta fikih dari hari Senin hingga Kamis.
Untuk bulan Ramadhan ini, Saqib menambah jam belajar mengaji yaitu dari hari Senin hingga Sabtu.
Ia berharap agar murid-muridnya menjadi anak-anak yang soleh dan solehah, serta memiliki pondasi pemahaman agama yang baik.
Sumber : Kompas.com
Editor : Arimbi