Sejumlah Siswa SMA Iowa Menerima Undangan dari Presiden China

Neinews.org – Pada bulan Januari lalu, sebanyak 25 siswa di Muscatine, Iowa mendapatkan undangan pergi ke China. Undangan tersebut dianggap mendadak karena para siswa hanya memiliki waktu kurang dari 10 hari untuk mempersiapkan diri.

Meskipun perjalanan itu terkesan mendadak, namun itu bukanlah suatu kebetulan. Pada tahun 1985, sekelompok tamu dari China yang melakukan tur penelitian agrikultur di Amerika Serikat mengunjungi rumah Sarah Lande di Muscatine.

Salah satu dari mereka adalah Xi Jinping, Presiden Republik Rakyat China, yang saat itu masih menjabat sebagai sekretaris komite partai dari wilayah Zhengding di provinsi Hebei. Lande kemudian membantu mengatur kunjungan mereka selama di sana.

Tahun 2012, Xi yang telah menjabat sebagai wakil presiden China kembali ke Iowa untuk mengunjungi “teman lamanya”.

Partai Komunis China sering menggunakan istilah “teman lama” untuk menghormati orang asing yang telah membantu kepentingan mereka. Istilah ini juga dapat digunakan untuk mengungkapkan rasa rindu kepada teman atau rekan lama.

Untuk mengingat pertemuan mereka sekitar 30 tahun yang lalu, Xi dan Lande menghabiskan waktu di rumah Lande saat mereka bertemu kembali pada 2012 lalu.

Lande lalu diundang untuk makan malam di sela KTT APEC di San Francisco pada November tahun lalu. Dalam pidatonya, Xi mengutarakan keinginannya mengundang ribuan siswa AS ke China, yang mendorong Lande untuk menulis surat kepada “teman lamanya” itu. Lande meminta SMA di Muscatine untuk diikutsertakan.

Pada bulan Januari lalu, Harian China Daily melaporkan bahwa Xi mengundang siswa dan karyawan SMA Muscatine ke China secara pribadi.

Seluruh biaya akan ditanggung oleh pemerintah China dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi siswa. Selama 8 hari mereka akan bertemu siswa-siswa lokal, berkeliling area tembok China, mengunjungi banyak kota dan tempat terkenal lainnya serta ikut berpartisipasi dalam konferensi untuk mempelajari bahasa Mandarin.

Trip tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China terkait berbagai hal, termasuk cukai yang dikenakan terhadap Partai Komunis China selama pemerintahan Trump, pelanggaran hak asasi manusia Uyghur, dan hubungan China dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menjadi panas selama perang di Ukraina.

Menurut Lande, perjalanan dan pertukaran budaya ini akan memungkinkan diskusi yang menghasilkan perubahan.