Ekspor Lampaui USD 5 Miliar, Industri Perhiasan Kian Berkilau di Pasar Global

Penyelenggaraan Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) 2025, yang berlangsung pada 27 Februari – 2 Maret 2025 di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center (JICC). Foto/Dok: Ist

NEINEWS, Jakarta – Industri perhiasan nasional terus menunjukkan performa cemerlang dengan capaian ekspor yang melampaui USD 5 miliar sepanjang tahun 2024. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun semakin gencar mendorong sektor ini agar tetap berdaya saing di kancah internasional.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan bahwa industri perhiasan memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. “Industri ini tidak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, tetapi juga mendukung peningkatan ekspor serta melestarikan budaya dan kearifan lokal,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Lonjakan Ekspor dan Optimisme 2025

Data Kemenperin mencatat, ekspor perhiasan dan barang berharga Indonesia pada Desember 2024 mencapai USD 435 juta, meningkat 17,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Secara kumulatif, sepanjang 2024 nilai ekspor sektor ini menembus USD 5,5 miliar.

“Kami optimistis ekspor industri perhiasan akan terus meningkat di tahun 2025, seiring dengan harapan membaiknya kondisi ekonomi global,” tutur Reni.

Transformasi Industri Perhiasan

Industri perhiasan kini mengalami transformasi pesat sejalan dengan perubahan gaya hidup, teknologi, dan tren pasar global. “Perhiasan bukan lagi sekadar aksesori, tetapi juga mencerminkan warisan budaya, keberlanjutan, dan modernitas,” ujar Reni.

Tren terkini menunjukkan bahwa desain minimalis dengan sentuhan teknologi seperti 3D printing semakin diminati. Inovasi ini memungkinkan produsen menciptakan perhiasan yang lebih ringan, elegan, dan dapat dipersonalisasi sesuai keinginan konsumen, khususnya generasi muda.

“Perhiasan kini bukan hanya untuk acara spesial, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Oleh sebab itu, desainnya berkembang mengikuti permintaan pasar yang mengutamakan fungsionalitas dan estetika,” lanjutnya.

Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi Industri

Potensi besar industri perhiasan semakin diperkuat dengan kreativitas para perajin dalam menciptakan produk inovatif. Untuk itu, Kemenperin terus mendorong kolaborasi antara pelaku industri kecil dan menengah (IKM), desainer lokal, akademisi, serta pemangku kepentingan lainnya.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan Kemenperin adalah mendukung penyelenggaraan Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) 2025, pameran dagang perhiasan berskala internasional yang berlangsung pada 27 Februari – 2 Maret 2025 di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center (JICC). Pameran ini diinisiasi oleh Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI).

“JIJF 2025 menjadi ajang penting bagi pelaku industri untuk memperkenalkan produk terbaru, menjalin kerja sama bisnis, serta bertukar informasi mengenai tren dan inovasi industri perhiasan,” kata Reni.

Sebagai bentuk apresiasi, Kemenperin melalui Ditjen IKMA memberikan fasilitasi kepada delapan IKM perhiasan binaannya untuk berpartisipasi dalam pameran tersebut. Para pelaku IKM yang lolos kurasi ini diharapkan dapat semakin memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk mereka.

“Saya mengapresiasi APEPI yang telah memberikan kesempatan bagi para IKM perhiasan untuk ikut serta dalam JIJF 2025. Hal ini menunjukkan sinergi kuat dalam memperluas akses pasar dan mendorong pertumbuhan industri perhiasan,” ungkap Reni.

Strategi Ekspansi dan Masa Depan Industri Perhiasan

Direktur Industri Aneka Kemenperin, Reny Meilany, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mempercepat ekspansi industri perhiasan nasional. Beberapa program unggulan yang tengah dijalankan antara lain partisipasi dalam pameran internasional, program e-smart IKM, Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), restrukturisasi mesin/peralatan, serta bimbingan teknis bagi pelaku industri.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung industri perhiasan agar semakin kompetitif di pasar global melalui strategi yang tepat sasaran,” ujarnya.

Dalam pameran JIJF 2025, berbagai koleksi perhiasan terkini akan dipamerkan, termasuk emas, perak, mutiara, berlian, serta batu mulia dan semi-mulia. Beragam kreasi inovatif ini diharapkan tidak hanya menarik minat pasar domestik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di industri perhiasan global.

“Saya berharap pameran ini tidak sekadar menjadi ajang promosi dan transaksi bisnis, tetapi juga dapat menginspirasi kita semua untuk lebih mendukung para perajin lokal serta mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia yang tercermin dalam karya perhiasan,” pungkas Reny.

Editor: Alfridho Ade Permana