Kenalan Yuk dengan Gaya Belajarmu!

Sejak kecil, setiap orang memiliki karakteristik unik, termasuk cara mereka belajar. Setiap anak harus sadar akan keunikan mereka agar mereka dapat memahami siapa mereka.

Memahami bahwa setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda, sangat penting untuk orang tua, guru, dan pengasuh. Beberapa anak dapat tertinggal karena ketidakcocokan cara belajar jika kita tidak memahami dan menyadari gaya belajar anak yang berbeda ini.

Salah satu tanggung jawab guru adalah memahami karakteristik unik setiap siswa, terutama dalam hal belajar. Guru terbaik dapat memanfaatkan kelebihan setiap siswa dan memastikan bahwa mereka berkembang sesuai karakteristik mereka.

Menurut situs web Rasmussen University di Amerika Serikat, berikut adalah beberapa gaya belajar anak yang berbeda.

  1. Pembelajar Membaca/Menulis

Teori Modalitas VARK yang dikembangkan oleh Fleming dan Mills pada tahun 1992 menunjukkan bahwa anak-anak jenis ini lebih suka belajar melalui kata-kata tertulis.

Selain itu, siswa ini menunjukkan minat dalam ekspresi diri melalui menulis, membaca buku atau artikel, menulis di buku harian, mencari kata-kata di kamus, dan mencari apa pun di internet.

Dikarenakan sistem pendidikan tradisional biasanya berpusat pada menulis esai, melakukan penelitian, dan membaca buku, gaya belajar ini pun dianggap yang paling mudah diterapkan.

Namun, perhatikan waktu yang mereka butuhkan untuk menyerap informasi melalui tulisan dan juga untuk menuliskan ide-ide mereka.

  • Pembelajar Visual-Spasial

Pembelajar visual lebih suka melihat dan mengamati banyak hal. Gaya belajar ini juga disebut sebagai “spasial”.

Untuk siswa dengan gaya belajar visual-spasial, guru bisa meminta siswa untuk menggambar berdasarkan topik yang sedang dipelajari.

Namun, beri siswa banyak waktu untuk memahami materi secara keseluruhan karena mereka hanya mengamati isyarat visual.

  • Pembelajar Auditori

Siswa dengan tipe ini lebih menyukai belajar dengan suara atau audio. Mereka biasanya akan membaca dengan suara keras dan memiliki public speaking yang bagus.

Kelemahan tipe ini yaitu siswa cenderung membaca lebih lambat dan sering mengulangi perintah guru. Untuk mengatasinya, guru bisa menggunakan metode tanya jawab, mendengarkan musik ataupun menonton video.

  • Pembelajar Kinestetik

Pembelajar kinestetik cenderung belajar dari pengalaman atau melakukan sesuatu. Untuk memahami konsep, mereka lebih suka terlibat langsung.

Siswa dengan tipe ini lebih banyak bergerak dan biasanya lebih menonjol dalam bidang olahraga atau menari.

Untuk itu, guru sebaiknya membuat mereka lebih banyak bergerak. Misalnya meminta siswa memerankan beberapa adegan dari materi yang sedang dipelajari atau meminta siswa menulis di papan tulis.

Pelajar kinestetik lebih mudah memahami ide-ide abstrak dan konsep-konsep sulit jika mereka dapat merasakan secara fisik apa yang mereka pelajari.