Perang  

Korea Selatan Lepaskan Tembakan Peringatan Perang ke Korut

Foto: Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memantau langsung uji coba rudal yang dilakukan negaranya dua pekan belakangan sebagai latihan untuk menyerang Korea Selatan. (AFP/STR)
Foto: Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memantau langsung uji coba rudal yang dilakukan negaranya dua pekan belakangan sebagai latihan untuk menyerang Korea Selatan. (AFP/STR)

Bengkulu, Neinews.Org –  Tembakan Militer Kore Selatan peringatan ke Korea Utara (Korut). saat tentara Kim Jong Un melintasi perbatasan Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua negara.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.30 siang (03:30 GMT), Minggu ketika sekelompok tentara Korea Utara melintasi Garis Demarkasi Militer di dalam DMZ, seperti yang melaporkan agensi berita Yonhap, yang mengutip pernyataan dari Kepala Staf Gabungan (JCS).

“Tentara Korsel menyiarkan peringatan serta melepaskan tembakan ke udara, dan tentara Korut kembali ke sisi perbatasan yang dijaga ketat,” kata JCS, dikutip Selasa (11/6/2024).

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua Korea setelah Korut mengirim lebih dari 1.000 balon berisi sampah, termasuk tinja, melintasi perbatasan Korsel. Seoul menyebut Pyongyang melanjutkan siaran propaganda yang sempat dihentikan pada tahun 2018.

Kim Yo Jong, adik perempuan yang berpengaruh dari pemimpin Kim Jong Un, mengatakan siaran tersebut dapat memicu “krisis konfrontasi”.

“Ini adalah prakondisi untuk situasi yang sangat berbahaya,” ujarnya dalam pernyataan yang disiarkan oleh media negara.

Korut dan Korsel secara teknis adalah musuh dan masih berperang hingga saat ini. Kedua negara terlibat perang saudara sejak tahun 1950.

Tidak ada kata damai dalam perjanjian perang itu. Kedua negara hanya melakukan gencatan senjata pada 1953.

History Extra menerangkan, perang dimulai pada 25 Juni 1950 dan berakhir dengan gencatan senjata pada 27 Juli 1953. Selama kedua negara berperang, Korut bersekutu dengan China sementara Korsel bersekutu dengan Amerika Serikat (AS).

Pada tahun 2018, ada perjanjian yang dibuat. Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Korsel kala itu Moon Jae-in pernah menggelar Pertemuan Puncak Inter-Korea di “Rumah Perdamaian” di Panmunjom.

Ketika menginjak Juni 2020, ketegangan kembali terjadi. Adik perempuan Kim Jong-Un, Kim Yo-Jong, melayangkan ancaman ke Korsel, termasuk memutus hubungan kedua Korea.

Saat itu Korut aktif melakukan uji coba senjata ke Laut Jepang. Sementara Korsel aktif melakukan latihan perang dengan AS.

Sumber : cnbcindonesia.com