Bengkulu, Neinews.Org – Serangan yang terus diberikan Israel ke Lebanon bagian selatan menandakan peperangan Hizbullah dengan negara zionis tersebut semakin meluas.
Hizbullah mengatakan bahwa kelompoknya siap dalam menghadapi perang habis-habisan kepada Israel. Menurutnya, tak akan ada tempat yang aman di negara Yahudi itu jika perang skala penuh dimulai.
Salah seorang perwira Hizbullah dikabarkan menjadi korban penyerangan tersebut.
Organisasi dukungan Iran pun menyatakan siap menghadapi konflik skala penuh.
Bahkan Sekjen Hizbullah. Sayyed Hassan Nasrallah menyeret-nyeret Siprus, sebuah negara kecil di timur Laut Tengah.
Nasrallah mengatakan bahwa Musuh pasti tahu bahwa mereka akan menunggu kami di darat, bahkan di udara, serta di laut, dan jika perang terjadi, maka kelompok perlawanan akan berperang tanpa kendala, aturan, atau batasan,”
Beliau menegaskan bahwa semua orang akan jadi sasaran Hizbullah. “Tidak akan ada tempat yang aman dari rudal dan drone kami,”
Nasrullah konfrontasi bahwa yang terjadi saat ini adalah “pertempuran besar sejak tahun 1948 tahun dimana Israel mendeklarasikan kemerdekaannya, serta akan mengubah wajah kawasan dan membentuk masa depannya,”
Milisi Syiah yang menguasai sebagian besar Lebanon telah mendorong pasukan Israel di Galilea sejak 7 Oktober tahun lalu, ketika Tel Aviv menyatakan perang terhadap Hamas di Gaza.
Sumber : international.sindonews.com