Bengkulu, Neinews.Org – Ribuan selebaran yang disebarkanTentara Israel di Kota Gaza, pada Rabu 10 Juli 2024. Yang mana Militer Zionis telah mendesak semua penduduk agar meninggalkan Gaza di tengah serangan militer yang semakin intensif di kota terutama di wilayah Palestina tersebut.
Diketahui selebaran tersebut ditujukan untuk “semua orang di Kota Gaza”. Yang mana mereka diwajibkan pergi menuju daerah “aman” yang ada di selatan serta memperingatkan daerah perkotaan akan “tetap menjadi zona pertempuran yang berbahaya”.
Peringatan tersebut merupakan perintah evakuasi keempat yang dilakukan Israel dalam beberaoa hari ini. Yang mana sebelumnya pemerintah Perdana Menteri (PM) yakni Benjamin Netanyahu telah mengeluarkan perintah evakuasi resmi pertama terhadap sebagian kota tersebut pada tanggal 27 Juni serta dua perintah lagi pada hari-hari berikutnya.
“Dalam selebaran tersebut, tentara mengatakan warga akan dapat mengambil dua jalan aman dengan cepat dan tanpa pemeriksaan dari Kota Gaza ke tempat perlindungan di Deir Al-Balah dan Al-Zawiya,” isi selebaran itu
Diketahui perang Israel di Gaza pecah sejak Oktober 2023. Yang mana serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 38.243 orang yang ada di Gaza, serta sebagian besar warga sipil.
Terdapat puluhan ribu warga yang telah meninggalkan Kota Gaza sejak pasukan melancarkan serangan terbaru di distrik Shujaiya di timur kota tersebut serta pertempuran darat pun terus berkecamuk. Berdasarkan perintah terbaru tersebut mencakup distrik tengah serta barat tempat tank dan pasukan dipindahkan minggu ini.
Dalam hal tersebut tentara Israel mengatakan bahwa pasukannya telah menyerang militan di dalam markas besar badan PBB terhadap Palestina, UNRWA, yang dikosongkan di Kota Gaza. Yang mana terdapat serangan juga terjadi di Deir Al-Balah, sebuah wilayah di mana warga Palestina didesak agar pindah demi keselamatan mereka.
Tidak hanya itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menyatakan kekhawatirannya atas perintah evakuasi Israel itu. Di mana organisasi itu mengatakan bahwa perintah tersebut justru mendorong warga Palestina untuk pergi ke zona di mana terjadi pertempuran.
Sumber : cnbcindonesia.com