Bengkulu, Neinews.Org – Majelis Ulama Indonesia telah menonaktifkan dua nama yang diduga memiliki hubungan dengan organisasi Yahudi. Berikut ini penjelasan yang disampaikan Ketua MUI bidang Fatwa, Prof Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh.
“Saya sudah menonaktifkan pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan MUI,” kata Ketua MUI bidang Fatwa, Prof Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh
Dalam hal ini disampaikan Asrorun Ni’am kepada wartawan ketika kegiatan Musyawarah Nasional yang Ke-10 Forum Zakat yang ada di Padang, Sumatera Barat.
Namun secara detail Asrorun Ni’am belum menjelaskan atau menyampaikan identitas kedua nama tersebut karena saat ini masih dalam tahap penelusuran oleh MUI Pusat. Asrorun Ni’am mengatakan bahwa langkah untuk menonaktifkan dua nama yang diduga berhubungan dengan organisasi tersebut untuk kepentingan klarifikasi setelah pertemuan kader NU dengan Presiden Israel.
Pada kesempatan itu, Asrorun Ni’am menegaskan bahwa dua nama tersebut tidak ikut berangkat ke Israel bertemu dengan Presiden Isaac Herzog. Namun keduanya tergabung dalam sebuah organisasi yang di dalamnya terafiliasi Yahudi.
“Pada tahun kemarin dia melakukan kunjungan ke Dubes Israel di Singapura,” tutur Asrorun Ni’am.
Asrorun Ni’am tidak menampik MUI bisa saja memberikan sanksi yang jauh lebih besar kepada dua nama tersebut apabila telah terbukti melakukan kesalahan yang fatal. Oleh sebab itu, langkah penonaktifan ditujukan untuk menyelidiki lebih jauh mengenai pertemuan yang dinilai telah melukai masyarakat Indonesia.
Dalam hal ini terkait pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel, MUI telah mengutuk keras langkah tersebut karena dianggap sama sekali tidak mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi.
Asrorun Ni’am mengatakan bahwa pihak-pihak yang ikut hadir bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog telah memberikan klarifikasi serta menerima sanksi.
Sumber : detik.com