Bengkulu, Neinews.Org – Dalam upaya memaksimalkan produktivitas padi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPHP) Provinsi Bengkulu mengusulkan untuk membuka 1.800 hektare (ha) lahan sawah baru cetak ke pemerintah pusat.
“Iya benar kami (Dinas TPHP) mengusulkan 1.800 hektare lahan sawah percetakan baru ke pemerintah pusat,” ujar Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu M Rizon saat dikonfirmasi di Kota Bengkulu, Selasa.
Rizon mengatakan usulan tersebut selain untuk meningkatkan hasil produksi padi yang ada di Provinsi Bengkulu, juga sebagai upaya dalam swasembada pangan.
Dalam usulan pembukaan lahan sawah baru paling banyak berasal dari Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara yakni mencapai 1.000 ha.
Tak hanya itu, untuk Kabupaten Kabupaten Seluma mencapai 300 ha, sedangkan Kabupaten Mukomuko yakni 200 ha, serta kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Bengkulu.
Menanggapi usulan tersebut Rizon mengungkapkan bahwa usulan tersebut telah disampaikan ke Kementerian Pertanian (Kementan) serta telah mendapatkan respons baik terkait cetak lahan baru untuk persawahan yang ada di Bengkulu.
Berbagai upaya terus dilakukan pihaknya optimistis bantuan untuk cetak lahan persawahan baru tersebut dapat segera direalisasikan pada tahun 2025 mendatang.
”Kami terus menyampaikan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dan respons untuk Provinsi Bengkulu akan mendapatkan bantuan cetak sawah itu di 2025,” ujar Rizon.
Dalam hal tersebut Dinas TPHP Provinsi Bengkulu mencatat, berdasarkan data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) jumlah petani di wilayah tersebut meningkat menjadi 88.331 orang pada bulan Mei hingga Juli 2024.
Selanjutnya Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Destriana mengatakan bahwa sebelumnya pada Januari hingga April 2024 jumlah petani di Bengkulu mencapai 86.065 petani.
Oleh karena itu, dengan meningkatnya jumlah petani di Bengkulu sehingga jumlah alokasi pupuk subsidi juga mengalami kenaikan seperti jenis urea yang sebelumnya 29.128 ton menjadi 29.951 ton atau mengalami penambahan mencapai 822,5 ton.
Sementara untuk pupuk NPK yang sebelumnya hanya 59.717 ton meningkat hingga 61.099 ton atau ada penambahan sekitar 1.381 ton.
Sumber : bengkulu.antaranews.com