Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan Melepas Langsung 150 Pemudik di Halaman Kantor Gubernur, Senin (24/3/2025). Foto/Dok: MC -Ist
NEINEWS, Bengkulu – Haru dan kebahagiaan terpancar di wajah ratusan warga Bengkulu yang memadati halaman Kantor Gubernur, Senin (24/3). Mereka bukan sekadar berkumpul, melainkan bersiap untuk perjalanan istimewa: mudik gratis yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Bengkulu. Program ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin merayakan Idulfitri di kampung halaman tanpa harus terbebani biaya transportasi.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dengan penuh semangat melepas langsung 150 pemudik yang akan menuju berbagai kota tujuan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar layanan transportasi, tetapi juga bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
“Mudik adalah hak semua orang. Kami ingin memastikan warga Bengkulu bisa pulang dengan aman, nyaman, dan tanpa kekhawatiran biaya. Semoga perjalanan ini membawa kebahagiaan serta mempererat silaturahmi di hari kemenangan,” ujar Helmi Hasan.
Program ini menggandeng PO. Bus Putra Rafflesia dan menyediakan armada untuk lima provinsi tujuan, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Bandung), Lampung, Sumatera Selatan (Palembang), dan Sumatera Barat (Padang). Antusiasme warga terlihat jelas, banyak di antara mereka yang sudah menanti kesempatan ini sejak jauh hari.
Salah satu peserta mudik, Rahmat (35), tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Saya sangat terbantu dengan program ini. Apalagi, menjelang Lebaran, harga tiket biasanya melonjak. Terima kasih kepada Pak Gubernur dan semua pihak yang telah mewujudkan program luar biasa ini,” tuturnya dengan mata berbinar.
Tak hanya dari pemerintah, program ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Bendahara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bengkulu, Antoni Suliawan, yang juga pemilik PO. Bus Putra Rafflesia. Awalnya, program ini hanya menyiapkan 100 tiket, namun karena tingginya animo masyarakat, jumlahnya ditambah menjadi 150.
“Ini langkah awal. Ke depan, kita ingin program ini tak hanya memberangkatkan pemudik dari Bengkulu ke kota tujuan, tetapi juga sebaliknya. Semoga semakin banyak pihak yang turut serta agar lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” ujar Antoni.
Perjalanan ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan penuh makna. Dengan tiket di tangan, para pemudik membawa harapan, rindu, dan doa untuk bertemu keluarga di kampung halaman. Di tengah hiruk-pikuk perantauan, program ini menjadi jembatan yang menghubungkan mereka dengan rumah dan kebahagiaan yang telah lama dinanti.
Editor: Alfridho Ade Permana