Harga Barang Pokok Meroket Nilai Rupiah Terancam Melemah

Ilustrasi rupiah, uang rupiah.
Ilustrasi rupiah, uang rupiah.

Bengkulu, Neinews.Org – Melemahnya nilai rupiah  terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi secara terus menerus yang  membuat harga produk bahan pokok impor seperti kedelai serta kapas melonjak. Kepala Pusat Industri, Perdagangan, serta Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menurutnya efek pelemahan terhadap harga barang impor akan sangat terasa apabila pelemahan terjadi dalam jangka waktu bulanan.

Efek terburuk yang ditimbulkan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mampu memengaruhi tambahan beban biaya produksi industri manufaktur atau pengolahan menurut Andry yaitu menjadi semakin mahalnya harga jual barang-barang di dalam negeri, disebabkan tingginya biaya produksi barang.

Oleh sebab itu Roy berharap pemerintah bergerak lebih cepat dalam melakukan mitigasi atau kontingensi dalam  menyelesaikan pelemahan rupiah terhadap dollar AS dengan cara menyalurkan berbagai bantuan secara langsung tunai atau bansos sembako kepada masyarakat menegah ke bawah. “Karena bantuan ini diperlukan sebagai sarana mendukung daya beli mereka”

Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang relatif masih baik apabila dibandingkan dengan mata uang di sejumlah negara yang ada di dunia.

Melemahan mata uang  di negara lain terhadap dollar AS justru lebih parah, seperti di Korea Selatan, Thailand, Filipina, Brasil, dan Jepang. Oleh karenanya, Perry meyakini rupiah akan kembali menguat di masa mendatang. Sebagai informasi, berdasarkan kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada tanggal 28 Juni 2024 berada di level Rp 16.394 per dollar AS.

Sumber : kompas. com