Peringatan Direktur Kesehatan: Waspada Terhadap Peningkatan Kasus Tuberculosis di Indonesia

Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dari Kemenkes, tampil dalam gambar tangkapan layar dari saluran YouTube resmi Kementerian Kesehatan.

Neinews.org – “Mengingatkan stafnya untuk tetap waspada terhadap peningkatan kasus Tuberculosis (TB), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, juga mengakui kemajuan pengobatan TB di beberapa daerah. Di sana, tingkat keberhasilan pengobatan mencapai 86 persen dari target 90 persen, dengan lima provinsi berhasil mencapai target tersebut.

“Sementara untuk kasus TB resisten obat (RO) masih berkisar pada 55 persen, belum ada provinsi yang mencapai target karena pengobatan yang memakan waktu lama, bahkan mencapai lima tahun,” ujar Imran seperti yang dilaporkan oleh InfoPublik pada Sabtu (23/3/2024).

Upaya eliminasi TB di Indonesia sesuai target global 2030 memerlukan pencapaian tiga indikator utama, termasuk cakupan pengobatan lebih dari 90 persen, tingkat keberhasilan pengobatan lebih dari 90 persen, dan terapi pencegahan TB untuk kontak serumah lebih dari 80 persen.

Berdasarkan laporan Tuberculosis (TB) tahun 2023, perkiraan kasus TBC baru meningkat menjadi 1.060.000 kasus per tahun, dengan angka kematian mencapai 134 ribu per tahun. Imran menyatakan bahwa penemuan kasus di Indonesia meningkat pesat pada tahun 2023, dengan 820.789 kasus ditemukan dari estimasi 1.060.000 kasus.

“Penemuan kasus semakin meningkat, yang merupakan indikasi program yang berhasil karena memungkinkan penanganan yang cepat dan mengurangi risiko penyebaran kepada orang lain,” ungkap Imran.

Imran menekankan pentingnya penanganan TB pada anak-anak, yang mengalami peningkatan lebih dari 2,5 kali lipat dibandingkan tahun 2021, sebagai bagian dari upaya mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045.

Meskipun demikian, cakupan terapi TB di Indonesia masih rendah, hanya mencapai 2,6 persen dari target 50 persen. Namun, Imran mencatat peningkatan cakupan penemuan kasus TB di Indonesia, meningkat dari kurang dari 60 persen pada tahun sebelumnya menjadi 68 persen pada tahun 2022, dan mencapai 77 persen pada tahun 2023. Imran juga mencatat bahwa Indonesia mendapat apresiasi atas peningkatan penemuan kasus yang signifikan.

Di tingkat nasional, 11 provinsi telah mencapai target 90 persen, antara lain Jawa Barat (121 persen), Papua Selatan (119 persen), dan Papua Tengah (116 persen). Namun, jumlah penderita TB paling tinggi tercatat di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, angka kasus TB yang diobati (treatment enrollment) meningkat per provinsi, dengan tingkat keberhasilan pengobatan untuk TB sensitif obat (SO) mencapai 88 persen dari target 100 persen, sementara untuk TB resisten obat (RO) mencapai 73 persen dari target 90 persen, dengan hanya provinsi Yogyakarta yang berhasil mencapai target tersebut.”

Sumber:Infopublik

Mc:Juita