Gaya Hidup Tak Sehat Sebabkan Bocah 12-18 Tahun Cuci Darah ke RSCM

Ilustrasi cuci darah
Ilustrasi cuci darah

Bengkulu, Neinews.Org – Beberapa waktu terakhir media sosial tengah dihebohkan dengan berita terkait anak-anak yang melakukan cuci darah di rumah sakit. Diketahui, mereka melakukan cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Menanggapi hal tersebut, konsultan nefrologi anak dari RSCM dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan bahwa tidak terjadi lonjakan kasus anak ke RSCM yang menjalani cuci darah.

Eka mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 60 anak yang menjalani terapi pengganti ginjal di RSCM. Diketahui 30 di antaranya melakukan dialisis atau cuci darah rutin, sementara yang lainnya menjalani CAPD atau dialisis mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit.

Menanggapi hal tersebut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso juga mengatakan setidaknya 1 dari 5 anak Indonesia yang berusia 12-18 tahun berpotensi mengalami kerusakan ginjal. Penyebabnya yakni gaya hidup mereka yang kurang sehat.

Diketahui  penyebab anak-anak sampai cuci darah atau hemodialisis, dr Eka mengungkapkan bahwa terdapat banyak yang dipicu kelainan bawaan. Terdapat juga dikarenakan terbanyak kasus penyakit ginjal pada anak dipicu sindrom nefrotik.

Tak hanya itu, terdapat juga kelainan bawaan berupa bentuk ginjal yang tak normal juga menjadi penyebab adanya kasus cuci darah pada anak. Terdapat juga anak yang mengalami kista ginjal sehingga harus cuci darah.

Kasus ini ditanggapi juga oleh dr Piprim menekankan pola makan dan minum anak-anak yang saat ini terbilang kurang baik. Dr Piprim berpendapat bahwa, anak-anak saat ini masih suka mengonsumsi makanan atau minuman yang manis-manis.

“Tidak bisa dipungkiri sekarang kejadian obesitas meningkat pada anak-anak. Sekitar 80 persen anak diabetes (tipe 2) itu disertai obesitas. Ini pangkal mula dari segala penyakit termasuk penyakit ginjal,” ujar Dr Piprim

Dalam hal ini dr Piprim mengimbau para orang tua agar lebih mengawasi anak-anak. Mulai dari pola makan, pola gerak, hingga pola tidur mereka.

“Banyak yang mesti diperhatikan. Misalnya olahraga yang aktif itu bagus buat semua organ tubuh anak, baik jantung, ginjal, dan sebagainya. Kedua minum air putih (yang cukup),” ungkap dr Piprim.

“Ketiga kurangi gula. Bukan hanya gula putih, tapi berbagai pemanis yang ada di minuman soft drink kita. Kalau kita masuk minimarket mungkin ada 100 macam minuman manis, ini nanti bisa ke obesitas, diabetes, dan ginjal,” ujar dr Piprim.

Sumber : detik.com