Jangan Hanya di Kota, Pemprov Bengkulu Minta Program MBG Menyentuh Wilayah Pinggiran

Wakil Gubernur Bengkulu, Mian bersama Jajaran Forkopimda Saat Mengawal Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 75 Kota Bengkulu, Kamis (8/5/2025). Foto/Dok: Ist

NEINEWS, Bengkulu — Anak-anak berseragam merah putih tampak duduk rapi, sebagian tersenyum malu-malu, sebagian lain tak sabar menyantap makanan yang sudah terhidang. Hari itu, Kamis (8/5/2025), SDN 75 Kota Bengkulu menjadi saksi kembalinya program Makan Bergizi Gratis (MBG), program strategis Presiden Prabowo Subianto untuk memperbaiki gizi anak-anak Indonesia sebuah langkah awal menuju cita-cita besar: Indonesia Emas 2045.

Namun bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu, program ini tak boleh berhenti di meja-meja sekolah dalam kota saja. Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, yang hadir langsung memantau pelaksanaan, menegaskan pentingnya pemerataan. Ia tidak datang sendiri. Jajaran Forkopimda turut mengawal, memastikan bahwa hak anak-anak atas gizi yang layak benar-benar dipenuhi.

“Atas nama Gubernur Helmi Hasan, kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua pihak. Tapi kami juga ingin pastikan, program ini tak hanya bagus di atas kertas atau hanya indah di kota. Harus menjangkau daerah yang selama ini tertinggal,” ujar Mian.

Sebanyak 800 siswa di SDN 75 menjadi penerima manfaat MBG hari itu. Makanan yang mereka santap bukan sekadar konsumsi harian, tapi simbol hadirnya negara di tengah rakyat khususnya anak-anak dari keluarga pekerja kecil, buruh harian, dan petani yang nyaris tak sempat memastikan anaknya sarapan layak setiap pagi.

Mian menekankan, pemerintah daerah telah meminta agar pelaksanaan MBG menjangkau seluruh penjuru Bengkulu. “Saya sudah koordinasi dengan Komisi IX DPR RI agar pelaksanaannya tidak hanya fokus di kota. Kita minta diperluas hingga ke Curup, Padang Ulak Tanding, Napal Putih, dan wilayah-wilayah lain yang kerap luput dari sorotan,” tambahnya.

Tak hanya itu, Pemprov juga sedang mendata aset-aset milik pemerintah kabupaten/kota yang bisa dimanfaatkan sebagai dapur umum MBG. “Kita sudah inventarisir, ada aset dengan kapasitas 350 paket. Ini bisa kita optimalkan agar dapur MBG tidak selalu bergantung pada fasilitas pusat kota,” jelasnya.

Kapolda Bengkulu, Irjen Pol. Mardiyono, yang juga hadir, menyampaikan bahwa pelaksanaan MBG ini merupakan instruksi langsung Presiden RI. “Kami kawal karena ini menyangkut masa depan anak-anak kita. Kebutuhan gizi bukan sekadar urusan medis, tapi urusan keadilan,” tegasnya.

Hari itu, di bawah langit Bengkulu yang cerah, 800 anak mungkin tak tahu banyak tentang konsep pembangunan jangka panjang. Tapi setidaknya, lewat satu piring makan bergizi, mereka bisa merasa sedikit lebih diperhatikan.

Editor: Alfridho Ade Permana