Bengkulu, Neinews.Org – Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memerintahkan penundaan rencana pemindahan pegawai pemerintah pusat ke ibu kota baru, Nusantara, di Kalimantan Timur yang masih dalam tahap pengembangan. Penundaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa infrastruktur penting selesai terlebih dahulu, kata seorang pembantu pada hari Selasa.
“Pemindahan pegawai negeri ke Nusantara awalnya dijadwalkan untuk bulan ini, dan beberapa apartemen sudah tersedia. Namun, presiden meminta agar kami menunggu sampai gedung perkantoran dan infrastruktur digital yang diperlukan sepenuhnya selesai,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas setelah pertemuan dengan presiden di Istana Negara Jakarta. Azwar menjelaskan bahwa pemindahan ini tidak hanya tentang pemindahan fisik kantor pemerintah tetapi juga mengintegrasikan transformasi digital ke dalam proses tersebut. “Presiden ingin memastikan bahwa infrastruktur digital di Nusantara berfungsi penuh sebelum pegawai dipindahkan,” tambahnya.
Gelombang pertama pemindahan, yang diperkirakan akan dimulai pada bulan September atau Oktober, telah ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut atas permintaan Jokowi, kata Azwar. Dia mencatat bahwa meskipun 1.700 pegawai negara diharapkan menjadi bagian dari pemindahan awal, hanya 14 dari 47 gedung apartemen yang direncanakan yang sudah selesai. Sisa apartemen diperkirakan akan selesai pada akhir tahun.
Pemerintah juga sedang menyiapkan insentif finansial untuk mendukung pegawai negeri yang melakukan pemindahan ke Nusantara, tambah Azwar.
Sumber : jakartaglobe.id