Menggunakan Momentum Puasa Ramadan untuk Berhenti Merokok

High angle malaysian malay family having family reunion dinner assorted malay food at home celebrating hari raya

ilustrasi puasa

Neinews.org – Puasa selama bulan Ramadan tidak hanya dianggap sebagai waktu untuk menimbun pahala, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperbaiki kesehatan tubuh. Salah satu hal yang dapat dimanfaatkan dalam momentum ini adalah berhenti merokok. Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, seorang dokter spesialis paru, mengingatkan para perokok untuk tidak langsung menghisap rokok saat berbuka puasa.

“Ketika berbuka, kita harus memilih makanan yang sehat dan bergizi. Kita semua mengetahui bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan, oleh karena itu, sebaiknya jangan berbuka dengan merokok,” ungkap Prof. Tjandra melalui keterangan tertulisnya pada Kamis (21/3/2024).

Prof. Tjandra juga menyarankan untuk mengutamakan konsumsi makanan manis, seperti kurma, sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad. Rasa manis dari kurma dapat membantu menambah energi yang turun selama berpuasa seharian. Di sisi lain, merokok tidak memberikan tambahan energi sama sekali.

Selain itu, Prof. Tjandra mengingatkan bahwa merokok tidak boleh dijadikan alasan untuk meningkatkan semangat dalam melakukan aktivitas. Berpuasa sehari penuh tanpa merokok adalah bukti bahwa tubuh dapat beradaptasi tanpa kebutuhan rokok.

“Puasa Ramadan bisa menjadi momentum untuk berhenti merokok. Kita sudah membuktikan bahwa kita bisa beraktifitas dengan baik tanpa rokok dari pagi sampai sore, jadi ‘ketagihan’ rokok bisa kita kendalikan,” tambahnya.

Prof. Tjandra menyarankan agar proses pengendalian diri untuk tidak merokok dilanjutkan juga setelah berbuka puasa pada malam hari. Puasa Ramadan dapat menjadi kesempatan untuk menjauhi kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan, seperti merokok.

Menurut informasi dari situs Kementerian Kesehatan, merokok saat perut kosong mengakibatkan zat-zat beracun langsung masuk ke tubuh. Efek dari nikotin dapat menyebabkan mual dan sakit kepala karena karbon monoksida yang terdapat dalam rokok mengikat hemoglobin darah lebih kuat daripada oksigen, sehingga tubuh kekurangan oksigen.

Editor : Kuncoro