Bengkulu, Neinews.Org – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati irit bicara ketika ditanya wartawan mengenai Rancangan APBN 2025 khususnya mengenai pertimbangan rasio utang pada anggaran negara 2025.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu hanya memberikan senyuman lebar ketika ditanya awak media menanyakan kondisi rasio utang tahun depan. Kemudian dia memastikan bahwa urusan RAPBN 2025 akan dijawab oleh pemerintah dalam waktu dekat.
“Ya RAPBN nanti aja,” tutur Sri Mulyani sembari tersenyum dan menutup pintu mobilnya ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa 6 Agustus 2024.
Isu mengenai kenaikan rasio utang kian santer jelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia. Apalagi, Prabowo Subianto diklaim akan mengizinkan rasio utang terhadap PDB Indonesia naik menjadi 50%, asalkan pemerintahannya bisa meningkatkan pendapatan pajak. Sedangkan pada tahun 2025 mendatang menjadi tahun pertama Prabowo bertanggung jawab atas anggaran negara sepenuhnya setelah mulai menjabat pada Oktober 2024.
Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan bahwa pemerintahan ke depan akan tetap menjaga batasan defisit APBN 2025 sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB).
Dalam hal ini Dasco memastikan rasio utang terhadap PDB dalam APBN 2025 akan tetap di level yang telah dijaga selama ini, yakni berada di kisaran 30%.
“Pemerintah tetap teguh pada komitmennya terhadap pengelolaan fiskal yang berkelanjutan dan hati-hati,” tutur Dasco dalam keterangan tertulis, pada Kamis (11/7/2024).
Sumber : detik.com