Bengkulu, Neinews.Org – Pengamat politik merespon apabila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap akan mengusung Shohibul Iman menjadi wakil Anies Baswedan pada pemilihan Gubernur Jakarta 2024. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin berpendapat bahwa, kemungkinan terburuk jika PKS tetap memasangkan Anies dengan kadernya maka nantinya tak akan bisa bertarung di Pilkada 2024.
“Bila PKS memaksakan Anies-Shohibul Iman, bisa gagal daftar Pilgub,” Ujar Ujang, selaku Direktur Eksekutif Indonesia Political Review.
Yang mana perolehan kursi PKS di Jakarta yaitu 18 kursi. Agar bisa mengusung sendiri, maka dibutuhkan 20 persen kursi DPRD atau sama dengan kurang empat kursi lagi. Sehingga, mau tak mau untuk bisa maju di Pilkada, PKS harus berkoalisi.
Ujang berpendapat bahwa langkah PKS dalam mendeklarasikan pasangan Anies-Shohibul Iman kurang pas. Oleh karena itu kata dia, karena PKS belum mendapatkan dukungan dari partai lain. “Akan salah bila ternyata PKS tidak mendapatkan dukungan dari partai lain,” ujar Ujang
Yang mana PKS harus menggaet partai lain agar bisa mengusung pasangan Anies-Shohibul Iman. NasDem sampai kini juga belum memutuskan siapa nantinya pasangan yang akan diusung.
Sementara menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno, Ia berpendapat bila nanti Anies yang menentukan wakilnya sendiri dan tetap memilih Shohibul Iman maka konsekuensinya adalah penolakan dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Partai-partai itu berharap untuk bisa menjagokan kadernya masing-masing. Ujar Adi.
“Bila PKB dan PDIP tidak terima ya tinggal bikin poros sendiri,” tutur Adi
Ketika Koalisi PKB dan PDIP sudah bisa membuat poros politik baru dan dirasa cukup untuk mengusung calon gubernur serta calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta.
Sumber : metro.tempo.co