Neinews.org – Pada November 2023, Korea Utara berhasil meluncurkan satelit mata-mata pertamanya, Malligyong-1 ke orbit setelah dua kali mengalami kegagalan.
Setelah mendeteksi adanya perubahan orbit yang merupakan hasil kendali pihak Korut, satelit bernama Malligyong-1 dinyatakan telah aktif sebagaimana yang dituliskan Dr. Marco Langbroek, ahli satelit di Universitas Teknologi Delft di Belanda dalam sebuah unggahan blog.
Data dari Combined Space Operations Centre menunjukkan bahwa dari 19-24 Februari, satelit mata-mata Malligyong-1 telah melakukan manuver untuk menurunkan perigeenya atau titik terendah orbitnya, dari 488 km menjadi 497 km.
Meskipun dinyatakan aktif, namun kemampuan satelit Korut itu masih belum diketahui.
Menurut media pemerintah Pyeongyang, situs-situs militer dan politik yang sensitif di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan negara lain telah dipotret oleh pihak mereka. Namun hingga saat ini, belum ada gambar yang dirilis untuk menguatkan pernyataan itu. Sinyal dari satelit tersebut juga belum terdeteksi oleh pelacak radio independen.
Hal berbeda disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan. Senin (26/02/2024), Menteri Pertahanan, Shin Won-sik menegaskan bahwa satelit tersebut berada di orbit dan tidak menunjukkan tanda-tanda beroperasi atau melakukan pengintaian.
Menanggapi pernyataan Shin, Dr. Langbroek kembali menekankan bahwa Malligyong-1 benar-benar beroperasi karena telah melakukan manuver orbital. Itu merupakan sebuah kejutan karena satelit-satelit Korut sebelumnya tidak pernah melakukan hal itu.
Dia kemudian menyimpulkan selama masih memiliki bahan bakar, ketinggian dan masa pakai satelit Malligyong-1 dapat diatur ulang oleh Korut.
Setelah keberhasilan peluncuran satelit yang pertama, Korea Utara berencana meluncurkan tiga satelit mata-mata tambahan pada tahun 2024.